Follow Me

Friday, June 21, 2013

Media Oh Media (2)


Bismillah...

Menulis ini dengan perasaan campur aduk. Dan perasaan yang paling dominan adalah takut. Takut nanti di hari perhitungan dipertanyakan pertanggung jawabannya. Allah, aku berlindung kepadaMu dari kebodohan dan ketidaktahuan.

***

Melanjutkan tulisan sebelumnya. Agar terang dan tidak ada yang menerka-nerka.

Ini pengamatan saya, subjektif saya. Jika salah, ini semata karena kebodohan dan ketidakjelian saya.

Jika dibagi menjadi kubu-kubu, maka untuk masalah pemberitaan kasus di syria ada 2 kelompok media. Yang pertama, mereka memberitakan tentang syria dan pro terhadap oposisi (FSA). Yang kedua, yang memberitakan tentang syria dan kontra terhadap oposisi. Media yang kedua, berhasil menunjukkan bahwa foto-foto yang seringkali tersebar di media yang pertama adalah hoax (palsu). Media pertama, menunjukkan bahwa media kedua itu miliknya orang syiah, jadi wajar kalo mereka pro Assad (Syiah).

Well... yang saya kritisi sebenarnya bukan hanya tentang media pertama dan media kedua. Sejauh ini, saya memang lebih percaya kepada media pertama. Tapi poin yang ingin saya sampaikan di tulisan sebelumnya, bukan menjelek-jelekkan media kedua. Bukan. Tapi tentang bagaimana dasyatnya perang media sekarang. Dimana diri, sebagai orang yang bodoh dan tidak tahu apa-apa. Bisa jadi menganggap yang benar itu salah, dan sebaliknya.

Dan poin kedua adalah.... sikap kita menyikapi hal tersebut. Jujur, takut banget. Jika karena kesimpang-siuran berita, kita lantas jadi cuek bebek terhadap pemberitaan tentang syria. Sedih banget baca tulisan akhir dari tulisannya Dina Y. Sulaeman.
Alangkah lebih baiknya bila dana ratusan juta yang konon sudah terkumpul dalam aksi-aksi penggalangan dana Suriah itu disumbangkan untuk sesuatu yang lebih jelas maslahatnya, misalnya pembangunan RS Indonesia di Gaza yang hingga kini masih sangat membutuhkan bantuan dana kita bangsa Indonesia; karena penggagas RS ini (MER-C) bertekad menyelesaikan RS ini dengan murni dana bangsa Indonesia.

Musuh kita adalah Zionis, bukan sesama umat Muslim.
Sekilas, ini hanya tentang uang. Tapi efeknya?? Jauh lebih dari itu. Kita dicoba dipalingkan dari isu syria. Seolah jika kita peduli pada perang di syria, kita sedang memusuhi saudara kita.

Takut banget. Jujur, aku pribadi yang udah lumayan simpati sama issue syria, bisa jadi kemudian berbalik jadi antipati. But, Allah safes me.

Sekali lagi aku tekankan.

please, jangan jadikan simpang-siur berita melupakan kita atas hak saudara kita di #Syria. Setidaknya sebut nama mereka di dalam doa-doa kita..

Umat muslim di syria tidak butuh uang kita, itu hal paling mengena yang aku dapat dari Munasyarah tentang Syria yang pernah diselenggarakan di PUSDAI. Mereka cuma butuh doa kita. Itu yang mereka pinta dari kita. Cuma itu.

Karena sungguh, Allah tidak memenangkan hamba-hambaNya karena jumlah, tidak juga uang, tidak juga kekuatan fisik. Allah memenangkan mereka karena iman mereka. Seperti pengakuan pasukan Romawi saat Heraklius bertanya,
"Kalau begitu kenapa kalian kalah?"
Salah seorang tokoh romawi berkata,
"Karena mereka melakukan qiyamul lail, berpuasa di siang hari, menepati janji, memerintahkan hal-hal baik, melarang hal-hal mungkar, dan adil sesama mereka....................."[1]
***
Sekali lagi aku tekankan.

please, jangan jadikan simpang-siur berita melupakan kita atas hak saudara kita di #Syria. Setidaknya sebut nama mereka di dalam doa-doa kita..

Itu yang ingin aku tekankan. Selanjutnya, silahkan masing-masing dari kita aktif mencari tahu. Teliti terhadap media. Dan satu hal yang nggak kalah penting. Jangan cuma jadi konsumen media. Sekali-kali datang ke acara tentang Syria. Dengerin langsung kesaksian dari relawan yang pergi ke Syria.

ini untuk diri :

Jangan langsung memutuskan kalo media ini bener dan media ini salah. Kita tau apa sih, kita nggak pernah kesana (baca ke Syria). Cuma googling2, main2 di jejaring sosial. Apakah itu cukup untuk kita menyimpulkan sebuah berita?

Dateng dan dengarkan, dan kita akan tahu ada dimana posisi Pemerintah Assad, ada dimana posisi FSA, ada dimana posisi amerika. Apa hubungannya ini dengan syiah. Kenapa mata dunia sengaja dipalingkan dari issue ini, dll. Maaf, nggak bisa ngasih penjelasan satu-satu. Penulis juga masih mau jadi penyimak dulu, belum berani menulis lebih jauh lagi tentang ini. Takut akan pertanggungjawaban di hari hisab nanti.

Allahua'lam bishowab. Wallahua'lam.

[1] Diriwayatkan Ahmad bin Marwan Al Maliki dan Ibnu Sakir. Dikutip dari Buku Tausyiah Untuk Aktivis Islam - Dr. Najih Ibrahim

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya